Minggu, 20 April 2008

KOMUNIKASIH


Saya suka membaca buku komunikasi. Ada satu pakar komunikasi yang saya lupa namanya tapi tak bisa saya lupakan kata-katanya. Dia berkata bahwa manusia tidak dapat tidak berkomunikasi. Orang berkomunikasi bukan hanya pada saat ia berbicara dan menulis saja. Ketika sedang berdiam diripun ia sedang berkomunikasi, dengan mogok bicara ia menyatakan bahwa ia marah pada pasangannya atau ia sedang berduka atau ia merasa minder ditengah rapat. Manusia berkomunikasi dengan sikap tubuh, mimik muka, penampilan dstnya.
Boleh dikata setiap hari kita mengirim beribu pesan kepada sesama kita. Salah satu contohnya adalah kata- kata yang sedang anda baca ini melalui internet. Sebelumnya mungkin anda telah mendapat pesan lisan dari kawan, membaca pesan tertulis di surat kabar/email, atau menghibur diri dengan melahap komik jepang.
Jadi kesimpulannya: komunikasi penting dalam hidup kita. Karena penting, kita mesti peduli dengan akibat yang ditimbulkannya. Ya, reaksi orang terhadap komunikasi bisa marah, bisa senang, bisa benci, bisa simpati, bisa bosan, bisa juga cuek dan sebagainya.
Dari tersentil, tersinggung hingga perang Bratayuda.
Tunggu sebentar, dari tadi dibicarakan komunikasi tapi judul di atas komunikasih. Apakah judulnya salah ketik? Bukan. Ini kesengajaan. Komunikasih = komunikasi + kasih. Ini untuk mengingatkan diri agar dalam berkomunikasi senantiasa menambahkan kasih. Supaya saya sadar bahwa komunikasi-apapun bentuknya, dimanapun tempatnya- tanpa cintakasih itu hambar. Bahkan bisa merosot ketaraf komunikasi manipulatif -represif.
Komunikasih ketika berbicara dengan teman
Komunikasih ketika mengajar mahasiswa
Komunikasih ketika menyuruh pembantu
Komunikasih ketika berkarya
Komunikasih ketika menegur kesalahan teman
Komunikasih ketika mengkritik orang
Komunikasih ketika .....
(foto:oleh penulis)

Tidak ada komentar: