Manusia prasejarah suka menggambar dan menulis di dinding,di benda di mana saja kecuali buku, karena di masa itu belum ada buku.
Karena itu gambarnya bisa kita lihat langsung, ia menghadang kita di
Karena itu gambarnya bisa kita lihat langsung, ia menghadang kita di
pintu masuk dan sudut-sudut strategis lainnya. Di rumah kami juga ada
manusia (baca:anak) prasejarah. Ia menggambari dindinding, ia
menggambar bola, boneka, guling dan kasurnya. Bahkan tubuhnya sendiri.
Karena ia sudah bisa baca tulis, terkadang ia juga menulis pesan di
Karena ia sudah bisa baca tulis, terkadang ia juga menulis pesan di
dinding rumah, misalnya"Mah, aku udah bisa numpahin susu sendiri
ke dalam gelas".
Konon menurut ahli arkeolog, perkembangan anak kecil mirip dengan
manusia prasejarah. Bedanya kalau pada manusia prasejarah makan
waktu ribuan tahun, pada anak hanya dalam hitungan tahun. Demikianlah
ada kesejajaran antara anak dan manusia gua: mereka sama-sama
belajar bicara, sama-sama menggambar, sama-sama suka menari dan
menyanyi dstnya.
Jadi, sebagai ortu kami tak marah melihat gejala ini, malah menikmatinya.
Orang yang terbiasa menulis menggambar di buku, akan sangat segar
melihat tulisan ada di dinding, bola dsbnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar