INGAT ACARA FEAR FACTOR DI TELEVISI? Bagaimana perasaan Anda?. Sebagai penonton saja (apalagi sebagai peserta) kita seolah ikut mual, ngeri dan jijik melihat bagaimana para peserta berjuang menjadi yang terberani dan.....meraup hadiah utama, uang tunai menggiurkan.
Dari episode ke episode ujian mental semakin berat dan kreatif. Untuk mengikuti acara macam Fear Factor tadi tentu butuh persiapan fisik mental yang luar biasa. Tak sembarang orang bisa jadi peserta.
Namun sebenarnya ada fear factor lain dalam hidup ini. Fear Factor ini mau tak mau kita ikuti, tak perlu berotot seperti para peserta di TV, tak perlu mendaftar dulu, karena Fear Factor ini selalu mengikuti Anda dan saya.Menguji kita semua. Acara Fear Factor ini sangat bersahaja, ujiannya juga sama, tapi banyak orang gagal. Apakah itu? Inilah dia: Melakukan sesuatu tanpa pamrih! Ya, setiap kali nyali atau keberanian kita diuji untuk melakukan sesuatu tanpa pamrih. Sulitnya luar biasa, karena pola pikir untung rugi sudah mendarah daging dalam diri. Selalu saja ada sekian persen keuntungan yang kita pikirkan. Seringnya malah ada udang dibalik batu, ada maksud tersembunyi. Hati orang siapa tahu. Ketika harus menolong, kita berpikir investasinya apa, apa untungnya kelak, atau lumayanlah buat relasi, atau ‘dia kan dulu pernah nolong kita’. Lihat saja bagaimana kosa kata ekonomi seperti inves, profit, rugi, income, SDM, aset memasuki dunia non dagang seperti institusi sosial dan agama. Pola pikir ini tak salah bila Anda berdagang. Namun kalau mental pedagang merasuki seluruh tulang sumsum kehidupan, maka ini namanya masalah. Amal ibadah, pelayanan, pertolongan yang kita berikan dicemari oleh nafsu akan harta. Di jaman matre ini, butuh keberanian besar untuk melakukan sesuatu tanpa pamrih. Saya pikir, inilah uji nyali sejati, tak ada kamera yang menayangkan prestasi kita, tak ada iming-iming hadiah uang, dari luar orang lain bisa saja melihat diri kita suci, baik hati dan welas asih. Tapi didalam hati hanya saya dan Tuhan yang tahu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar