Minggu, 10 Agustus 2008

Kebutuhan Orang Modern

KETIKA DUDUK DI BANGKU SMA SAYA BERGABUNG DENGAN KELOMPOK TEATER SMA. Jujur saja. Daya tarik utama bukan karena saya tertarik menjadi aktor, tetapi tertarik dengan model latihan dasar teater yang mereka terapkan.
Mereka menyebutnya sebagai olah tubuh, olah vokal dan olah rasa.
Mungkin karena guru teaternya terpengaruh sistem pelatihan Bengkel Teater Rendra yang amat populer kala itu.

Latihan dasar yang diberikan sangat variatif, merangsang imajinasi dan menantang.
Salah satunya adalah menyelaraskan diri dengan irama alam.
Ada berbagai metode, misalnya melalui meditasi/latihan penyadaran kita merasakan
angin, rumput, bebauan yang ada di lingkungan sekitar. Dengan demikian pancaindera semakin dilatih semakin peka. Bila tiba-tiba turun hujan deras, para peserta tak terbirit-birit lari berteduh, mereka tetap di tempat, justru mereka berupaya untuk selaras dengan
deru hujan. Jatuh sakit? Herannya tidak ada yang menjadi sakit, flupun tidak.

Latihan semacam ini sebenarnya bersumber dari Timur, tepatnya para Yogi di India.
Melalui latihan ini diharapkan calon aktor semakin peka dengan alam. Kepekaan terhadap alam akan memperkaya batin aktor. Kekayaan batin inilah modal utama aktor dalam berperan. Bagaimana ia dapat memperkaya batin para penonton bila ia sendiri miskin batinnya.

Mari kita perlebar dari latihan teater ke kehidupan kita sehari-hari.
Dunia menghadapi pelbagai krisis ekologi, yang sekarang sedang popular adalah global warming. Mengapa begitu sulit mengajak orang peduli terhadap masalah ini? Salah satu penyebabnya karena mereka sudah tidak peka lagi terhadap alam. Tidak berhenti di situ,
mereka bahkan terasing dari alam. Padahal, hidupnya amat sangat tergantung pada alam.

Jadi, bukan orang teater saja yang perlu latihan keselarasan dengan alam untuk memperkaya batin, orang modernpun amat sangat memerlukannya. Karena bagaimana
ia dapat menyelamatkan alam/bumi bila sang penyelamat terasing dengan yang akan diselamatkan.

Tidak ada komentar: