Minggu, 23 Maret 2008

Jiwa Baru Kapur Tulis







Kami sengaja memberi anak anak kami kapur tulis warna warni dan menunjuk tembok depan rumah sebagai bidang berkarya. Mereka amat senang. Dengan bebas mereka mencoba aneka warna kapur untuk membuat kartun, tulisan, grafiti, diagram, pendeknya mereka bebas.
Kapur yang murah, sederhana, bisa menjadi media penyeimbang permainan anak yang bersifat virtual seperti Play Station dan Game Komputer. Dunia anak memang semakin virtual. Anak kami memiliki setumpuk kaset game. Ada game simulasi perang, dunia dinosaurus, balap mobil dsbnya. Game semacam ini seru dan lengkap, namun menjauhkan anak dari dunia nyata. Dengan memegang kapur, tangan bisa merasakan panasnya kapur, tangan terkena lunturan kapur, kulit meraba dinding yang kasar. Ketika ia menggambar ia mengeksplorasi bidang dan ruang real bukan ruang khayali. Kontak fisik semacam ini mengasah kepekaan inderanya terhadap bidang 2 dimensi dan 3 dimensi, selain itu mereka juga kontak dengan karya temannya (sosial). Kontak dengan realita amat perlu bagi anak. Anak sebagai manusia bukan hanya terdiri dari mata dan telinga. Ada indera peraba, penciuman dan pengecapan yang perlu dikembangkan.

Tidak ada komentar: