Manusia mencipta bukan karena kebutuhan semata, tetapi kreativitas memanggilnya. Ini tampak dari perilaku manusia yang senang mencoba, trial and error dan eksploratif dalam berkarya.
Kreativitas Anugerah Tuhan, memampukan kita untuk mencipta/ mengolah bahan mentah dari alam: tanah, batu, kayu, air menjadi sesuatu yang memperkaya jasmani rohani kita. Contohnya plastik , kertas, kain diolah dari benda mentah alami menjadi benda-benda budaya, dari nature ke culture. Kalau bukan karena panggilan kreativitas barangkali kini kita masih menulis di atas batu bukan kertas, barangkali kita belum menemukan kancing baju.
Selanjutnya, benda budaya hasil kreasi tadi dapat menghasilkan sampah yang jika dibiarkan akan berbalik mencemari alam. Alam tercemar merusak ekosistem. Bila alam rusak berarti kita juga akan rusak, karena kita bagian dari alam.
Untuk itu kreativitas sekali lagi memanggil. Kini kreativitas berhadapan dengan benda alam olahan tangan manusia alias benda budaya. Atau barangkali lebih tepat disebut limbah atau sampah. Kreativitas anugrah Tuhan begitu ajaib, sekali lagi ia mengolahnya, membuat refunction atau reuse atau recycling dari limbah budaya tadi. Lahirlah karya baru dari bahan bekas.
Contohnya benda benda karya seorang anak SD pada foto di atas. Sekilas ini tampak seperti prakarya biasa. Tapi bila direnungkan mendalam kita melihat satu contoh nyata mengenai apa yang dibahas diatas tadi tentang panggilan kreativitas.
Lihatlah bagaimana ia mengolah kancing bekas menjadi gambar aneka bunga, sumpit menjadi boneka mini, limbah butiran styrofoam menjadi ”snowman mini”. Semua dikerjakan tanpa contoh, tak ada penugasan dari sekolah ataupun suruhan dari orangtua.
Kreativitas yang memanggilnya dan menggerakkannya.
Masihkah kita mendengar panggilannya ?
Kreativitas Anugerah Tuhan, memampukan kita untuk mencipta/ mengolah bahan mentah dari alam: tanah, batu, kayu, air menjadi sesuatu yang memperkaya jasmani rohani kita. Contohnya plastik , kertas, kain diolah dari benda mentah alami menjadi benda-benda budaya, dari nature ke culture. Kalau bukan karena panggilan kreativitas barangkali kini kita masih menulis di atas batu bukan kertas, barangkali kita belum menemukan kancing baju.
Selanjutnya, benda budaya hasil kreasi tadi dapat menghasilkan sampah yang jika dibiarkan akan berbalik mencemari alam. Alam tercemar merusak ekosistem. Bila alam rusak berarti kita juga akan rusak, karena kita bagian dari alam.
Untuk itu kreativitas sekali lagi memanggil. Kini kreativitas berhadapan dengan benda alam olahan tangan manusia alias benda budaya. Atau barangkali lebih tepat disebut limbah atau sampah. Kreativitas anugrah Tuhan begitu ajaib, sekali lagi ia mengolahnya, membuat refunction atau reuse atau recycling dari limbah budaya tadi. Lahirlah karya baru dari bahan bekas.
Contohnya benda benda karya seorang anak SD pada foto di atas. Sekilas ini tampak seperti prakarya biasa. Tapi bila direnungkan mendalam kita melihat satu contoh nyata mengenai apa yang dibahas diatas tadi tentang panggilan kreativitas.
Lihatlah bagaimana ia mengolah kancing bekas menjadi gambar aneka bunga, sumpit menjadi boneka mini, limbah butiran styrofoam menjadi ”snowman mini”. Semua dikerjakan tanpa contoh, tak ada penugasan dari sekolah ataupun suruhan dari orangtua.
Kreativitas yang memanggilnya dan menggerakkannya.
Masihkah kita mendengar panggilannya ?
1 komentar:
aa kancing lucuu.....
Posting Komentar