
Ada kawan yang sibuk mengantisipasi kebiasaan mabuk perjalanannya dengan minum antimo dan ia terlelap sepanjang perjalanan. Ada pula yang repot mengurusi mualnya sepanjang perjalanan, karena medan yang di tempuh bus di luar dugaan mengocok perutnya.
Kontras dengan kelompok yang barusan disebut adalah kelompok penikmat perjalanan.
Dalam kelompok ini ada teman yang membawa kertas untuk gambar sketsa begitu ada ide terlintas, rupanya pikiran mengembara selama perjalanan bisa inspiratif. Ada teman yang senang melihat tipografi lama di pertokoan atau vernakular di kota-kota kecil. Selanjutnya ada pula teman yang gemar melihat bengkel dan garasi. "Siapa tahu ada mobil lama/kuno yang di bisa dibeli untuk dipoles lagi jadi barang antik", Ujarnya. Maklumlah, ybs dari jurusan desain produk.
Beberapa ibu dosen suka melihat alam dan pohon unik yang mampir di pemandangan jendela bus. Memang benar, di kota mulai jarang kita melihat pohon tumbuh liar,
dan dikota pohon mulai homogen, tidak heterogen seperti di pedesaan.
Bagi kami,ternyata, duduk di bangku bus berjam-jam bisa jadi saat meditatif mengolah batin yang memperkaya jiwa. Di kota? Kita kerapkali alpa .....mana sempat punya waktu mengamati seperti itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar